Terlupakan




    Seperti inilah rasanya berjuang sendirian. Mempertahankan seseorang yang nyatanya  hanya membuatku kian dalam terjatuh dalam jurang kesengsaraan. Ingin ku akhir semua penderitaan panjang ini. Namun, ada seulas senyum yang menghentikan langkahku, ada secercah perhatian yang membuatku begitu berat melepas sosok yang telah lama membuatku terpuruk. Sosok yang Aku sendiri tak tau mengapa  begitu sulit mengikhlaskannya pergi dari sisiku. Dia sejenak pergi meninggalkanku sendirian, meninggalkanku bersama tangis dan harapan. Mungkin hanya Aku yang terlalu berharap, mungkin hanya Aku yang terlalu perduli, mungkin hanya Aku yang terlalu cinta sedangkan kamu tidak. Terlalu miris menyaksikan layar ponselku tak pernah lagi tertera namamu, tak pernah ada kata-kata indah yang melenakkan hatiku, dan tak pernah ada lagi ocehanmu yang selalu kuhiraukan. Kini Aku bagaikan seseorang yang terlupakan di hidupmu. Aku merasa hubungan kita tak lebih dari sekedar pertemanan di mana kau hadir hanya disaat-saat tertentu. Butiran-butiran bening kini semakin deras berjatuhan membasahi pipiku yang sedari tadi telah menahannya untuk terjatuh namun, tak kuat lagi. Kini Aku sendirian, kesepian tanpamu lagi dihari-hariku. Bagiku tak pernah ada rasa penyesalan mengenalmu, tak pernah ada rasa penyesalanku pernah mencintaimu karena hanya dirimu yang mampu mengajariku tetang banyak rasa. Terutama bersabar menjadi seseorang yang terlupakan oleh kekasihnya sendiri :’)



Post a Comment