Mereka, tak seberuntung kita!maka syukurilah.
Kita yang masih sering mengeluh akan kehidupan kita saat ini. mari
menyaksikan bagaimana hidup saudara-saudara kita yang ada dipalestina. Mereka
ketakutan, mereka kelaparan, mereka kehausan, mereka kehilangan dan mereka
kesakitan menanggung kehidupan yang penuh dengan penderitaan. Jika saja mereka
melakukan suatu tindakan untuk bertahan hidup pastilah taruhannya peluru. Yah,
peluru yang dapat menembus tubuh mereka sewaktu-waktu. Mereka,tak seberuntung
kita yang dapat melihat matahari terbit
dari ufuk barat.
Mereka tak seberuntung kita yang dapat melihatnya indahnya
bulan dimalam hari dihiasi dengan bintang-bintang.
Mereka, tak seberuntung kita yang dapat menikmati setiap
detik demi detik dengan ketenangan.
Mereka, tak seberuntung kita yang dapat bersekolah tanpa
adanya suara teriakan, bom dan dencatan senjata.
Mereka, tak seberuntung kita yang dapat menyantap hidangan
yang enak, bersih dan higenis.
Mereka terbatasi, mereka terdiskriminasi, mereka terjebak dalam
sebuah penjajahan kaum tak berperikemanusiaan. Kaum yang tak punya hati. Kaum
yang tak lagi punya perasaan kasihan terhadap sesamanya dan kaum yang ingin
melenyapkan Islam dari peradaban dunia. Yah, merekalah kaum tak beradab YAHUDI.
Lantas, mengapa kita masih sering mengeluhkan keadaan?
Bukankah Indonesia saat ini aman-aman saja!
Bukankah Indonesia saat ini masih tentram-tentram saja!
Mari, kawan!
Kita hiasi hidupku kita dengan rasa syukur yang tinggi.
Dengan menganggap bahwa apa yang di berikan Allah SWT adalah cobaan, Bukan
malapetaka. Mulai sekarang marilah kita sama-sama berintropeksi diri. Memulai
semuanya dari titik NOL. Karena, seseorang tak mungkin bisa berubah, jika bukan
karena kemauan dari dala dirinya sendiri.
Mari berkaca pada mereka yang tak seberuntung kita. Bagaimana
mereka bisa bertahan hidup walaupun dengan keadaan yang sewaktu-waktu akan
melenyapkannya dari peradaban dunia.
Post a Comment