Pilihan



    Mataku masih menatap benda pemberianmu, 
aku masih mengingat saat itu dimana kau mendatangi rumahku dan menyerahkannya kepadaku. Katamu itu oleh-oleh untukku. Aku tersenyum menatap kotak yang kau berikan kepadaku. 
Dan senyumku pun tak dapat kusembunyikan.
Ternyata di tengah kecuekan hatimu ada secercah perhatian untukku. Setidaknya kau masih mengingatku. Kita telah menjalani hubungan ini lama. Yah, telalu lama jika harus disebut dengan cinta. jarak selalu mejadi penguji kita saat itu. Akupun tak mengerti
 mengapa kita dapat seperti sekarang ini?
 Berpisah secara tak jelas. Tanpa adanya diskusi, tanpa adanya persetujuan dan tanpa adanya kejelasan. Entah, apa yang membuatmu pergi begitu saja dari hidupku. 
    Kau tahu? 
Ada kekecewaan disana, disaat kuberharap kau dapat berubah,
dan memperbaiki semua ketidakjelasan dan semua hal yang mengganggu hubungan kita. Namun, ternyata aku salah. Kamu lebih memilih pergi dari hidupku meninggalkan semua yang telah kita bina bersama. 
Kau hancurkan mimpi-mimpi indahku. 
Kau buatku terpuruk dalam cinta yang baru kujalani. 
Dalam hubungan yang baru kurasakan dan menguji kesabaran dan ketabahanku. 
Dan pada akhirnya aku yang lelah, aku yang menyerah dan aku yang pergi. 
Hatiku bukan persimpangan jalan,
yang kau singgahi hanya di saat kau bingung mencari arah yang akan kau lalui. 
     Sadarkah dirimu? 
Luka ini terlalu dalam untuk sebuah perpisahan. 
Tak pernah ada satu saja kenangan indah yang kau torehkan semenjak bersamaku. Semuanya hanya bagai air yang mengalir. Yah mengalir begitu saja. 
Tak pernahkah kau berfikir tentang perasaanku?
Tak pernahkah kau berfikir tentang hari-hariku? 
     Melupakanmu tak semudah mengubah status facebook,
tak semudah menghapus goresan pensil dan tak semudah menghirup udara bebas. 
Terkadang aku bingung dengan diriku sendiri.
Mengapa aku masih saja merindukan segala hal tentangmu. Karena kenyataannya
kau sama sekali tak pernah merindukanku. 
Sekarang, aku putuskan untuk belajar tegar,
belajar melupakan segalanya, belajar menjadikanmu teman biasa. Dan belajar menjalani hari-hari sendirian tanpamu disela-sela keseharianku.


GOOD LUCK;)

Post a Comment