sumber gambar : https://www.pxfuel.com/id/free-photo-xtxjz
Untuk perempuan pemalu yang sulit menyampaikan isi hatinya secara verbal menulis mungkin salah satu media mengekspresikan paling nyaman meskipun harus berpikir keras mencari kata untuk mewakili apa yang dirasa.
Kemarin mungkin adalah hari yang membahagiakan, bukan hanya kamu saja aku juga tentunya bahagia. Bisa menghabiskan sisa-sisa waktu bersama adalah saat yang bagiku sangat bermakna. Ingin sekali rasanya memelukmu sepanjang jalan tapi seperti yang kukatakan di paragraf diatas kalau perempuan ini pemalu yah hanya tidak nyaman saja di lihat orang-orang takut juga ada yang akan mengenali kita. Sekali lagi, bukan karena tidak menyayangimu hanya saja ingin menjaga nama baikmu. Mungkin tanpa kujelaskanpun kamu pasti paham apa yang kumaksud.
Aku bahagia karena sebentar lagi akan menyelesaikan tanggungjawabku,tapi sedih juga karena mungkin tidak bisa menemanimu lagi menghabiskan hari-hari penuh kepusingan karena skripsi. Meski begitu aku akan selalu berusaha unk hadir meski mungkin hanya melalui virtual. Peluknya online dulu hehe
Terimaksih karena selalu menciptakan memori-memori indah dalam benakku, terimakasih dengan sukarela menjadi teduh ketika aku mulai mengeluh kepanasan, terimasih karena tidak pernah mengeluh meski aku minta diantar sana sini, terimakasih untuk selalu berusaha ada meski kutau kamu punya banyak kesibukan. Kamu akan menjadi satu hal yang paling kurindukan dari Makassar. Ohya, terimaksih juga karena selalu menggenggam tanganku meski tanganmu harus hitam karena terik.
Ada satu hal yang kutau sangat ingin kamu tahu tentang perasaanku, tapi digenggam tangannya mungkin adalah satu dari sekian banyak hal yang tidak pernah terpikirkan olehku. Rasanya seperti mimpi, itulah mengapa aku selalu merapikan jilbabku yang sebenarnya tidak berantakan untuk menutupi wajahku yang entah bentuknya seperti apa karena nerveous. Tidak menyangka saja, seorang kamu yang dikenal dengan segala citranya tentang hal yang demikian bisa sejauh itu bahkan bukan hanya sekali, beberapa kali. Entah apa sisi menarik dariku yang membuatmu begitu menggilainya. Maafyah kalau aku ujian yang mungkin saja meruntukan segala pertahananmu pada perempuan. Aku juga tidak tahu bagaimana cara untuk mengelaknya karena pada kenyataannya detak pada jantungku lebih cepat dan menciptakan rasa-rasa bahagia yang sebanyak apapun kutulis tidak akan pernah bisa mendeksripsikan betapa aku sangat bahagia. Manusiawi mungkin sebab kita merasa begitu dicintai.
Entah takdir akan membawa kita pada tujuan akhir yang seperti apa tapi aku selalu merasa bersyukur bisa mengenalmu, dekat dengan mu dan menjadi apa yang membuatmu juga bahagia.
Hari-hari terakhirku di Makassar kuharap bisa kita habiskan untuk saling menciptakan momen, mengunjungi tempat-tempat bagus, menikmati waktu dengan saling membahagiakan. Ohya, berfoto dan membuat video karena mungkin saja nantinya hanya itu yang bisa kita kenang karena kejamnya jarak-
Post a Comment