sumber gambar: https://id.pinterest.com/pin/600104719091316563/ |
Kamu menutup diri dari semua akses tentangku.
Kamu pergi,kusadari itu karena keputusan yang kubuat. Namun, andai kamu tahu alasan di baliknya mungkin kamu akan berdamai dan menerimanya dengan lapang dada.
Ini bukan tentang aku yang hanya menjadikanmu pelarian dari segala rasa sakit,bukan. Aku tidak sejahat apa yang ada di pikiranmu. Aku hanya ingin mengembalikanmu pada dirimu yang dulu. Kamu yang memegang teguh prinsip-prinsip yang karena terlampau mencintaiku berani melanggarnya dan bahkan lebih jauh dari itu.
Kupikir, dengan melepaskanmu akan banyak memberikanmu ruang untuk bisa fokus dengan impian-impianmu. Tapi kuakui kesalahanku, karena bukan hanya melepaskanmu untuk mengejar itu tapi juga kembali padanya. Itu salahku yang tidak ada pembenarannya seindah apapun ucapan maaf yang kulontarkan padamu. Namun yang harus kamu tahu, yang kita lalui kemarin bukan kepalsuan tapi sebenarnya cinta meski kurasakan ada banyak beda di antara kita yang sulit untuk dirangkai menjadi pelangi yang indah. Warnaku terlalu gelap jika harus disandingkan denganmu. Seharusnya sudah sedari awal kusadari bahwa aku tidak pantas. Aku tidak pernah sama sekali berpikir untuk menipumu, menyia-nyiakanmu, atau bahkan memanfaatkan kebaikanmu seperti apa yang ada di cerita instagrammu namun jika kamu berpikir demikian silahkan sebab aku tidak punya kewenangan untuk mengendalikan isi kepalamu. Yang ingin kusampaikan aku dengan segala kerendahan hati meski mungkin tidak akan berguna untukmu atau mungkin kamu sudah tidak membutuhkan itu lagi tapi aku meminta maaf sedalam-dalamnya sebab sudah menyakitimu seperti ini. Namun yang kulakukan meski bagimu begitu jahat dan menyakitkan aku pernah menyayangimu dengan begitu tulus, menangisi kamu yang ingin pergi, menunggu kamu selesai dari istirahatmu dan mendengarkan segala keluhmu tentang hari-hari yang kamu jalani. Aku pernah menyayangimu sedalam itu sampai akhirnya menyerah sendiri karena merasa kau berhak dapat perempuan yang lebih baik dan yang tidak keras kepala sepertiku.
Hari ini aku mendapatkan kabar dari mama, kalau kamu kerumah membawa janjimu dulu. Aku tahu kamu tidak lagi ingin terlibat apapun denganku bukan? Kamu ingin menuntaskan janjimu agar bisa seutuhnya melepaskan bayang2ku dari hidupmu. Mungkin itulah konsekuensi dari keputusanku dan walaupun berat dan sejujurnya membuatku hidup dalam rasa bersalah yang teramat dalam aku akan menerimanya. Terimakasih karena telah menepati janjimu, kamu laki-laki baik yang akan selalu kudoakan mendapatkan hal-hal yang baik. Ini bukanlah akhir, sebab perkara jodoh itu di luar dari kendali manusia. Sampai bertemu di titik terbaik menurut takdir,di versi kita yang sudah bisa saling menerima ketetapan-Nya maafkan aku yang mungkin begitu banyak membuatmu terluka, akan menanggung rasa bersalahnya sepanjang hidupku dan terimaksih telah memberikan warna dan kenangan yang indah. Orang baik yang membuatku pernah merasakan menjadi ratu meski entah akhirnya akan menjadi pangeran atau pembelajaran.
Post a Comment