‘Perjalanan Pendidikan Nasional’

sumber gambar: https://klasika.kompas.id/baca/sejarah-ki-hadjar-dewantara-bapak-pendidikan-nasional/


               Potret pendidikan Indonesia pada masa kolonialisme anak pada saat itu dipaksa untuk menjadi orang bodoh tanpa diberikan akses pendidikan, terkecuali hanya untuk kepentingan kolonialisme dan kapitalisme pada saat itu. Orang-orang hanya boleh belajar membaca menulis berhitung hanya untuk mendukung kepentingan tuan-tuan dan majikan-majikan mereka, bukan karena untuk mensejahtrakan kehidupan kita sebagai bangsa yang terjajah. Fase kedua setelah itu pendidik diperuntukkan hanya untuk mereka yang memiliki modal, pendidikan hanya terbatas pada anak-anak pejabat. Hingga akhirnya Raden Mas Suryadi Suryadiningrat membuka akses selebar-lebarnya bagi seluruh kalangan dengan didirikannya Taman Siswa.

            Sebagai seorang pembelajar saya memandang bahwa pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan adalah hal yang memang akan terus relevan dengan perubahan zaman seperti apapun baik buruk pada era kolonialisme saat ide-ide ini di cetuskan sendiri oleh Ki Hajar Dewantara maupun pada masa ini. Karena apa yang di sampaikan oleh Ki Hajar Dewantara adalah sebuah dasar bagaimana tujuan pendidikan nasional yang juga merupakan tujuan kemerdekaan bangsa ini dalam rangka ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dan juga melaksanakan perdaiman dunia semua itu hanya bisa diraih dengan ilmu dan pengetahuan. Ki Hajar Dewantara memposisikan guru sebagai seorang penuntun yang bisa membantu persemaian benih-benih kebudayaan yang akan menjadi cikal bakal peradaban, yang membangun karakter bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berbudaya dan Berperadaban. Sedangkan sebagai pelajar atau murid saya memandang konsep yang disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara adalah yang mengupayakan pendidikan yang memanusiakan manusia, pendidikan yang berpihak pada anak, dan tentunya memandang anak bukan lagi sebagai objek tapi sebagai subjek dan peran utama dalam pendidikan. Hal ini tentu membahagiakan.       

            Lewat penerapan kurikulum paradigma baru atau yang biasa disebut kurikulum merdeka pemerintah berusaha menerapkan pemikiran Ki Hajar Dewantara pada sistem pendidikan dengan harapan peserta didik dapat menyerap pembelajaran dengan baik karena disajikan dalam bentuk yang menarik dan menyenangkan. Disamping itu guna tetap mengikuti perkembangan zaman maka peran teknologi dan komunikasi juga sangat diperlukan sebab di era milenial seperti sekarang ini hampir seluruh bidang kehidupan manusia memerlukan teknologi di dalamnya makanya setiap manusia harus bisa cakap teknologi.  

Post a Comment