Selasa, 26 Oktober 2015 Puntondo,Takalar #Bloggercamp
Jam telah menunjukkan pukul 23:02 ketika tnpa sadar nalarku kembali pada dunia indahnya,yah khayal!
Sosok berbaju hitam dengan kerudung berwarna biru tua masih saja duduk memainkan handphone dan mencoba menuliskan apa saja yang ada difikirannya. Sosok itu kembali menatap langit tnpa bintang,kmbali menatap ranting demi ranting kering pepohonan yang menyambut dengan begitu ramahnya.
pertama kali sosok itu menginjakkan kakinya ditanah Takalar,matanya tak henti membinar menyaksikan ciptaan Tuhan yang indah. Tapakan pertama dia mulai dengan salam "Assalamualaikum" kemudian kembali meraih potretnya lalu mengabadikan setiap momen yang tercipta. Baginya,momen adalah hal langka yang harus terabadikan dalam bidikan lensa,walau lucu,walau hancur walau jelek,walau kadang mengundang geram,tetapi tak ada yang lebih indah dari memperoleh momen dalam kebersamaan yang langka.
Gadis itu,si pengkhayal yang hebat yang punya hobi melamun kemudian kembali pada dunianya yang aneh. Dia menangkap tempat yang indah,dengan pohon besar dikelilingi dengan batang yang telah ditumbang pendek sehingga menyerupai kursi. Dilengkapi dengan backround pantai yang indah dan langit hitam yang membisu. Celoteh nalarnya menggambarkan keluarga bahagia dengan anak-anak yang bermain dengan bahagianya,Ibunya duduk diayunan,kemudian bersenandung ria,sang ayah mengayunkannya kedepan,kemudian turut bersenandung. Anak-anaknya saling mengejar kemudian sesekali saling menertawakan diri. Sebuah potret sederhana dari tanah putih bernama Puntondo'.
Gadis itu masih saja berkutat dengan sepi dan sendiri,sibuk dengan deretan katanya,dia menyukainya,menyukai ketenangan ketika angin malam kembali menampar halus wajahnya,sesekali dia mengukir senyum,sesekali dia terdiam,sesekali dia sulit menjelaskan,dia gadis berbaju hitam dengan kerudung biru yang cinta ketenangan dan kesunyian.
Post a Comment