Mungkin para pembaca sekalian bertanya-tanya apa yang saya maksud dengan 6 periode dan mengapa dapat mengunggah senyuman. Hahaha mungkin anda akan banyak menduga dan dari sekian banyak dugaan yang anda punya, mungkin salah satunya adalah jawaban dari pertanyaan anda sendiri. Hahha apakah? Yah sudahlah langsung saja saya uraikan lebih detail dan tentunya berdasarkan apa yang yang saya rasakan sendiri.
Masa SMA, seragam putih abu-abu, baju ciri khas sekolah. Seragam pramuka. Hahaha sekolah. Yah tepat sekali rumah kedua bagi sebagian besar mereka yang butuh senyuman.
Saya adalah seseorang yang baru saja menyelesaikan studynya dibangku SMA. Ada banyak hal yang saya peroleh, pengalaman-pengalaman selama menjadi siswa putih abu-abu adalah yang takkan mungkin dapat terlupakan. Saya menemui banyak karakter, sifat dan kepribadian. Olehnya itulah, saya mulai mengerti, bahwa sesungguhnya perbedaan itulah yang menjadikannya indah.
Awalnya saya hanyalah bocah yang berdiri disebuah gerbang sekolah ternama. Menyaksikan dari balik besi tua bagaimana aktifitas-aktifitas kakak-kakak berseragam putih abu-abu. Awalnya, saya menduga menjadi mereka itu menyenangkan namun ekspektasi yang saya punya sangat berbeda jauh dengan realita yang saya rasakan sendiri. Masa SMA bukan hanya sekedar menyenangkan, tetapi luar biasa.
Dimasa ini kita mulai berproses. Mulai mengubah cara pandang mengenai kehidupan . Mendewasakan pemikiran dan menemukan jadi diri kita yang sebenarnya.
Masa putih abu-abu, begitu akrab dengan problematika cinta. Ketertarikan pada sang pujaan hati sudah mulai berkembang. Bahkan tak sedikit pasangan suami istri yang dulunya adalah teman semasa SMA. Ini bukan guyonan, ini bukan leluyon tetapi ini adalah fakta yang nyatanya ada dalam masyarakat. Saya pernah punya senior di organisasi FLP, namanya Kak Dewi. Hai kak ciyee. Katanya orang yang paling baik untuk kita nikahi adalah sahabat kita sendiri, alasannya adalah karena kita sudah tahu seluk beluknya, sudah tahu semua kebaikan dan keburukannya, pokoknya tau segalanya lah. Dan, yang paling bisa mengerti dan memahami kita. Adduh kakak,cocweettttt. Tetapi, kita tak pernah tau dengan siapa kita berjodh. Boleh jadi kita berjodoh dengan musuh kita semasa SMA, orang yang kita tidak suka, atau pilihan dari orangtua. Entahlah, hanya Allah yang tahu.
Tidak hanya akrab dengan problematika asmara. Dimasa putih abu-abu kita juga akan menemukan perihal persahabatan. Kita akan menemukan orang-orang gila yang pada kenyatannya lebih gila dan gokil dari yang kita kira. Buat genglah apalah segala macam, yang pastinya masa putih abu-abu adalah masa nano-nano. Dimana kita dapat merasakan semuanya dalam rentang waktu 6 periode. Saya punya banyak sahabat yang dimata saya sempurna meski terkadang memalukan. Hahahaha maafkan sahabatmu ini geng. Dalam 6 periode, khususnya dalam hal persahabatan saya pernah menangis, saya pernah kecewa, saya pernah bersedih, saya pernah merasa tersisihkan, saya pernah merasa diacuhkan, saya pernah merasa diabaikan, saya pernah merasa dicintai, saya pernah merasa disayangi dan saya pernah merasa dicintai dan dianggap berharga. Karena sahabat adalah mereka yang meski kau manipulasi seindah apapun ukiran senyummu dia pasti tahu bahwa ada jutaan kesedihan dibaliknya. Sahabat, yang merangkul ketika yang lain angkat tangan kemudian menjauh. Sahabat adalah mereka yang lebih memilih bersamamu di UKS ketimbang ikut ujian tanpamu. Bagi sahabat adalah mereka, yang kini sedang sibuk dengan masa depannya masing-masing. Semoga sukses kawan.
Keindahan masa putih abu-abu bagi saya pribadi adalah di kelas XII. Di dua periode akhir, kebersamaan terasa begitu kental. Detil-detik akhir perpisahan memanglah selalu menyajikan hal yang teramat indah dan sukar dilenyapkan dari ingatan. Dibabak ini, kita mulai berjuang meski masih dengan bercandaan kita. Ibu dan Pak guru selalalu bertanya apakah kita siap menghadapi pertarungan yang sebenarnya? kita hanya menjawabnya dengan tertawa. Terasa beban-beban terlewati meski kita harus berulang kali jatuh. Terlebih di praktek bahasa Jerman. Hahhaaa, butuh perjuangan kawan. Jam-jam pelajaran kosong, adalah surga. Adalah saat untuk melakukan apa saja yang dinginkan, bergosip, nonton film, nyanyi-nyanyi, pacaran dan argh semuanya menarik rindu:’)
Hai kalian 30 orang-orang gila, kita telah melalui 6 periode paling bersejarah dalam kehidupan kita. Tidak ada lagi rumah kedua untuk sekedar berbagi kesedihan dan kebahagiaan. Kita telah usai dan takkan mungkin lagi memerankan babak yang sama dalam satu naskah. Kita telah berpindah panggung, panggung yang lebih besar dan memacu adrenalin. Kita telah sampai pada persimpangan jalan, dengan arah yang berbeda. Kita telah menyelesaikan peran kita dalam babak abu-abu, selanjutnya? Yah entah warna apa lagi yang akan kita lalui. Meskipun kalian semua adalah mahluk-mahluk aneh yang pernah hadir dikehidupan saya, tetapi kalian cukup memberi warna sehingga ada banyak hal yang bisa saya tuliskan mengenai teman-teman semasa SMAku yang semuanya sudah seperti saudaraku sendiri. Terimakasih untuk waktunya, terimakasih untuk kenangannya, kelak jika kita bertemu lagi jangan ada mata yang pura-pura tak melihat, juga bibir yang enggan untuk menyapa, karena dulu kita adalah satu dalam sebuat kisah berjudul PUTIH ABU-ABU.
EXCLUSIVECLASS |
Post a Comment