Kekinian Versi Alay



Mungkin kita semua digegerkan dengan fenomena anak muda sekarang ini. Ada banyak anak alay baru bermunculan. Bagaimana tidak, sekarang ini lagi trendnya edit foto perubahan. Paham apa maksudnya? Hahaha yuk mari kita ulas setajam silet. Hihihi

Kita semua, dari berbagai kalangan, dari berbagai tingkatan usia. Pastiya tidak pernah bisa terlepas dari arus globalisasi dan modernisasi, termasuk didalamnya internet. Internet menyediakan berbagai macam fasilitas, khususnya dalam berinteraksi dan bersosialiasasi. Saya meyakini bahwa kalian-kalian yang membaca postingan ini pasti memiliki akun-akun sosial media. Seperti, Facebook, Instagram, Path, Line, BBM, Twitter dan sebagainya yang jika saya sebutkan satu persatu akan membuat anda bosan membacanya.
Media sosial, yang katanya dibuat untuk memudahkan informasi, yah memang benar namun sayang belum bisa dimanfaatkan dengan baik. Masih banyak infomasi-informasi yang terkesan mempermalukan diri sendiri justru disebarluaskan melalui akun-akun yang dimilikinya. Sadar tidak sadar, seseorang dapat menilai kita dari apa yang kita sebarkan,

Saya adalah seorang anak muda, yang juga memiliki banyak akun sosial media. Ada yang menggelitik jari untuk kembali menulis, mengkritisi mode-mode kekinian dalam bingkai gambar. Saya menemukan banyak anak muda seusia saya, bahkan jauh dibawah usia saya, yang kini mengedit foto dirinya yang dulu dan yang sekarang kemudian menulis caption “ Dear Mantan, Maafkan aku yang dulu.” Lantas apa tujuannya? Hahahaha entahlah hanya mereka dan Tuhan yang tahu.

Konsep kekinian yang dianggap gaul oleh para anak muda pada kenyataannya hanya mempermalukan diri. Mungkin alasannya adalah ingin menunjukkan kepada para mantan-mantannya bahwa dia menyesal telah meninggalkan orang tersebut. Mungkin inilah tujuan awal adanya trend ini karena ada banyak anak muda yang berharap bisa CLBK, taukan artinya? Cinta Lama Bersemi Kembali eaaa, eaaaa, acieee ciyee accewekii. Hahahahaha

Coba renungkan kembali, apakah mantanmu peduli? Apakah dia akan melirikmu lagi hanya kerena potret perubahan yang pada kenyataannnya hanya berbeda diwarna kulit dan cara berpenampilan. Coba fikirkan baik-baik!

Padahal jika kita ingin membuat mantan kita menyesal ada alternatif lain yang tentunya tidak membuat harga diri kita jatuh. Misalnya saja dengan membuat sesuatu yang bernilai guna hingga dapat masuk media-media dan akhirnya terkenal. Ada banyak referensi yang bisa kita gunakan jika alasan dibalik trend tersebut adalah membuat mantan menyesal.

Tetapi, muncul argumen dari para anak muda tersebut, kenapa harus mengkitisi kami? Kami hidup di negara yang memberikan kebebasan berekspresi.

Hai para adik-adik, hai para anak muda seusia dan hai para kakak-kakak yang terjebak dalam kekinian. Kami yang memilih angkat bicara, kami yang memilih mengomentari, bukan ingin membuat malu dan mengurusi hidup kalian. Inilah bentuk perhatian kami, inilah bentuk apresiasi kami, inilah bentuk kepedulian kami. Kami menyadari semua warga negara punya hak yang sama dalam berekspresi tetapi jika salah kamipun punya hak untuk menyampaikan pendapat. Inilah kita bangsa Indonesia dengan tingkat solidaritas yang tinggi mencoba mewujudkan pancasila dengan saling mengingatkan. Marilah kawan-kawan kita mulai berbenah. Kita adalah generasi penerus bangsa. Mau jadi apa bangsa kita jika anak-anak mudanya terjebak dalam trend yang pada kenyataannya tidak memberikan dampak positif. Sudahlah yang lalu biarlah menjadi sejarah, jika jodohpun tidak akan tertukar.

Postingan ini, tidak untuk menyinggung pihak manapun. Semata-mata hanya ingin menyadarkan bahwa kita sudah jauh terjajah, bahwa kita sudah jauh dari nilai-nilai kearifan nusantara. Jika ada yang merasa dirugikan ataupun dipermalukan, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya karena saya hanyalah manusia biasa yang dengannya pun tak pernah luput dari khilaf dan dosa. Kerena jauh di lubuk hati yang terdalam saya hanya peduli. Terimakasih semoga  bisa bermanfaat.





Sumber Gambar: http://sulsel.pojoksatu.id/wp-content/uploads/2016/04/Meme-dear-mantan-6-300x148.jpg

Post a Comment