Sesungguhnya urusan surga dan neraka hanya Allah SWT yang Maha tahu, kita manusia tidak ada hak menghakimi sesama manusia dia pantas di surga atau neraka. Karena ketika seorang pendosa berbuat satu kebajikan lantas dia ikhlas melakukannya maka boleh jadi satu jalan menuju surga terbuka lebar untuknya apalagi ketika seorang pendosa bertaubat dan menyadari segala kesalahannya kemudian memohon ampun kepa Allah dengan segala kerendahan diri dan hatinya, maka bisa jadi surga untuknya kelak. Bahkan mungkin sebaliknya ketika seseorang yang begitu ahli ibadah, ahli sedekah, ahli Al-Qur'an namun dia selalu membanggakan diri, dia selalu besikap sombong bahkan dia selalu merendahkan orang lain maka bisa jadi kelak nerakalah tempat untuknya.
Teringat kisah seorang pelacur yang masuk surga hanya karena memberi minum seekor anjing yang sedang kehausan. juga kisah dua orang yang bertetangga namun memiliki latar belakang yang berbeda, satunya seorang pelacur yang sering menjual harga dirinya kepada pria-pria tua yang tidak punya malu namun ketika di akhir hidupnya ia malah menyesali semua perbuatannya dan bertaubat kepada Allah, dia pun selalu memuji tetangganya yang merupakan ahli ibadah dan dia berharap bisa seperti tetangganya itu, sehingga saat meninggalpun ia dalam keadaan baik. Berbeda dengan tetangganya yang begitu ahli ibadah, mulai dari ibadah wajib sampai ibadah Sunnah dilakukan namun setiap harinya dia tidak pernah melewatkan waktu mencelah tetangganya, dia berkata bersyukurlah ia karena termasuk orang yang ahli ibadah, berbeda dengan tetangganya yang merupakan seorang pelacur, hoby menjual diri dan tidak melakukan ibadah, dan alhasil di akhir hidupnya ia meninggal dalam keadaan buruk karena sebelum meninggal ia masih tetap merasa sombong dan tetap mencelah tetangganya. Nauzubillah mindzalik.
Ingatlah sifat sombong adalah sifatnya iblis, penyebab iblis dikeluarkan dari surga karena ia merasa hebat dan sombong.
Untuk itu, janganlah kita merasa tinggi jika kita memiliki kelebihan dalam hal ibadah, ilmu dan akhlak karena sejatinya itu hanyalah sebuah bonus dari Allah, juga untuk ujian karena sejati Allah ingin tahu sampai mana kita bisa menjaga amanah darinya, apakah kita bisa istiqomah dan tawadhu, atau justru angkuh dengan semuanya.
Begitupun sebaliknya jika mungkin kita punya masa lalu buruk, jangan pernah takut untuk bertaubat, karena sesungguhnya Allah selalu menunggu taubat hamba-Nya, Allah selalu menunggu hambanya kembali dalam dekapan-Nya. Sampai kita lupa dengan Allah pun, Dia masih mau menerima maaf kita disaat kita memohon ampunan kepada-Nya.
Allah tidak melihat dari masa lalu kita, bahkan Allah akan menutup segala aib-aib kita, maka dari itu jangan takut untuk berubah yakin Allah itu Maha Pengampun, Allah Maha Tahu, Allah Maha Membolak Balikkan Hati. Ketika kita menyadari kesalahn boleh jadi saat itu Allah meminta kita kembali kepada-Nya, sudah cukup kita lari dan melupakan-Nya, Allah mau kita kembali dan memohon Ampunan.
Jika saat itu tiba maka bersyukurlah hidayah sudah menjemputmu, sebuah keberuntungan saat kita diberikan hidayah karena tidak semua orang punya kesempatan seperti itu.
Jangan merasa tidak pantas, yakinlah Allah memilihmu karena kamu istimewa, tidak ada kata terlambat untuk menjadi lebih baik. Dan ingatlah satu motivasi ini, Orang yang punya masa lalu buruk berhak punya masa depan yang baik dan orang yang memiliki masa lalu yang baik tidak menjamin dia akan memiliki masa depan yang baik, karena hidup itu berputar bukan untuk diri kita sendiri tapi untuk semua makhluk Allah SWT.
Semangat hijrahnya, tetap istiqomah dan tawadhu yah...
Post a Comment