Petikan-Petikan Hati
Kumpulan kata-kata,
Opini
-
Tuesday, September 22, 2015
-
No comments
Anda pernah merasakan kehilangan? yah, seseorang yang pergi dari sisi, entah untuk menghadap Ilahi atau pergi untuk mencari bunga yang lain, entahlah! saya akan menyuguhkan petikan-petikan sajak mengenai kehilangan. Bagi kalian yang sedang dilanda virus ini, silahkan dibaca ini agar semakin merasa ingin menjaga apa yang ada di genggaman sebelum akhirnya dia pergi.
" Ada yang pergi ketika sedang cinta-cintanya, ada yang pergi ketika bunga telah mekar, ada yang pergi ketika langit telah cerah, dan ada yang pergi ketika pelangi telah menampakkan sosoknya setelah hujan. Kahilangan nyata adanya dan berproses menurut skenario Tuhan, kita hanya mampu menerima dan merelakan."
"Kau tahu seperti apa kehilangan? kau tahu seperti apa ditinggalkan? dan kau tahu sepeti apa menghisap madu berasa racun? dan yang kutahu, kau hanya pergi begitu saja, tanpa pernah bertanya sanggupkah aku! tanpa pernah bertanya, siapkah aku! tanpa pernah bertanya apakah aku bisa tanpamu!"
" Jika dia adalah alasan kepergiaanmu, aku bisa apa? menahan langkahmu? menarik lenganmu? memohon agar kau tetap disini? maaf, jika kau saja mampu pergi dan bahagia dengan yang lebih baik, mengapa aku harus menahanmu? bukankah cinta juga perihal merelakan?"
" Ada yang berbeda semenjak kuputuskan untuk pergi meninggalkanmu, semacam ada kepingan puzle yang hilang, entah karena sosokmu yang begitu hangat ataukah hanya aku yang terlalu berlebihan memaksamu untuk tetap berada dalam dunia fantasi dan imajinasiku."
"Setiap orang pernah merasakan kehilangan dalam hidupnya. Entah itu keluarga, teman, sahabat, pacar dan segenap apa yang dapat lenyap. Namun, meratapi bukanlah jalan satu-satunya untuk mengeplorasi perasaan, melapangkan hati, berdo'a dan meminta dapat menjadi alternatif penyejuk hati dan jiwa."
" Tuhan menciptakan pertemuan bukan tanpa sebab, Tuhanpun memnciptakan perpisahan bukan tanpa sebab. Pertemuan hadir selepas berpisahan, namun tak dapat dipungkiri bahwa jika pertemuan terjadi maka cepat atau lambat perpisahan pun akan menyelinap, entah dari ruang dan dimensi mana, akan tetapi keduanya berkaitan. jangan sepelekan momen karena dia bingkai dari pertemuan dan perpisahan."
" Mencintai? semua orang berhak untuk dicintai. Namun, ketika kedua malaikat kiriman Tuhan pergi ketika usia belum jua cukup dewasa untuk tahu makna perpisahan yang sesungguhnya, ini tidaklah mudah. Belaian hangat keluarga selalu menjadi impian bagi mereka yang kehilangan 2 sosok malaikat nyatanya."
" Bayangkan bila saja wajah lesu dan tuanya tak lagi menyapa pagimu yang sibuk, bayangkan jika celotehannya tak lagi terdengar, meski saat itu kau selalu saja membantah dan melawan. Kau sering mengucpkan kata menggores hati, hingga tanpa disengaja air matanya jatuh, bisakah kau bayangkan ketika dia telah pergi?"
"Aku pernah memiliki lelaki luar biasa dalam hidupku, lelaki kedua setelah ayahku yang memperkenalkan suka dan duka dalam dunia merah jambu, aku mencintanya akan tetapi dia lebih mencintai orang lain, dan sebagai perempuannya yang terbuang aku bisa apa? hanya mampu berucap ikhlas dan merelakan kebahagiaannya."
" Masa lalu? entah harus seperti apa menguburnya, melenyapkannya dan mengusirnya dari nalar, kehilangan sosok yang dianggap berharga memang bukanlah perihal yang mudah untuk sebuah upaya bernama moveon."
" Ada yang bahagia ketika kehilangan, ada yang biasa-biasa saja ketika kehilangan, ada yang bersedih ketika kehilangan dan ada yang menangis tersedu-sedu kerena kehilangan. Perlu diketahui, Tuhan menciptakan kehilangan untuk beberapa alasan, salah satunya agar kita lebih menghargai apa yang kita miliki."
" Pernah aku mencoba menggenggam setangkai mawar, kuawali dengan genggaman pelan, sedang dan semakin keras. Setangkai mawar ibarat apa yang bukan milik kita, semakin kita genggam erat, justru semakin menyakiti dan melukai."
" Tetapi kehilangan luar biasa, bukanlah kehilangan harta, benda, keluarga, teman, sahabat, pacar dan sebagaintya, akan tetapi kehilangan luar biasa adalah ketika kehilangan iman dan keyakinan untuk mempertuhankan satu nama yakni " ALLAH SWT."
" Yang takkan pernah kembali ketika kita sudah kehilangannya, yakni waktu, kesempatan, dan kenangan. Maka dari itu ciptakan momen terindah di semua masa, agar kisahnya dapat diceritakan melalui lisan dari masa ke masa,"
" Ketika pelangi pergi, ketika bintang pergi, ketika mentari pergi, ketika semuanya pergi, ragaku masih tetap disini, memandang langit dan bertanya mengapa kehilangan hadir? Adilkah melepaskan harta paling beharga untuk sebuah kata bernama bahagianya entah! yang kutahu, kehilangan hadir untuk menciptakan petemuan baru dengan orang baru dengan sebuah kata bernama, kebahagiaan kita "
15 poin gaje yang saya persembahkan untuk kalian yang haus akan kata bertema kehilangan, semoga bisa bermanfaat, kurang dan lebihnya mohon dimaafkan. Karena saya juga hanya manusia biasa yang kekuatan merangkai dan menyusun katanya masih dibawah rata-rata. Terimakasih!
Sumber Gambar: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLlmFNznyfUCkYmT4K5OEil3_Qzvh_F8vTeJTloF074Hi6QfdRkyU287xUWneYUzClCmDvca4D4SrWG3WmuJ116GV1aLJT3VJLBnZ5GYDhl8ROY4gGFtUzDoqj-sN5VZ-2wTOD2I7W7fFy/s1600/guitarist_and_railraod_3_by_JunKarlo.jpg
Post a Comment