Kamu
berceloteh panjang kali lebar, mengungkit segala macam kekurangan-kekuranganku.
Kamu bercerita seolah aku ini tidak ada baiknya saja di matamu. Apakah demikian
adanya Tuan?
Aku
tidak lagi seperti biasanya…
Aku
tidak lagi menimpalimu dengan jutaan pembenaranku, tidak lagi menaikkan nada
bicara membela diri akan semua penghakimanmu. Aku tidak lagi mengerutkan dahiku
atau mungkin mengubah raut wajahku menjadi kesal. Aku memilh diam. Memberimu
waktu untuk bercerita apa saja.
Bukan
tidak ada lagi pembenarannya, namun sudah lelah meladeni kamu yang tidak ada
habisnya. Semakin aku meresponmu dengan segala bentuk pembelaanku semakin kamu
bersikeras dengan segala kesalahan-kesalahan yang kalau diingat-ingat itu tidak
seberapa dengan apa yang sudah kamu lakukan padaku.
Meneriakiku
? Sudah!
Mencampakkanku?
Sudah!
Mengkhianatiku?
Sudah!
Meninggalkanku?
Sudah!
Menilaiku
selalu salah juga sudah!
Lantas
sabar apa lagi yang akan kau ajari padaku?
Sudahlah!
Aku
sudah lelah dengan segala drama percintaan kita yang tidak ada ujungnya. Kita
sudah terlalu hancur untuk di rekatkan kembali. Aku bukan kepingan puzzlemu yang
hilang, bukan bagian dari ganjilmu yang kau cari. Aku mungkin hanya
persinggahan tempatmu banyak belajar tentang bagaimana memaknai dan menghargai
apa yang kita punya sebelum akhirnya terlepas.
Aku
memilih melepaskanmu dan menyelesaikan drama ini.
Kita
bukan lagi sepasang yang saling mencintai, namun sepasang yang saling
menghakimi kesalahan masing-masing. Tidakkah kau menyadarinya? Ayolah saling
melepaskan dengan penuh ketenangan aku sudah sangat lelah. Kamu boleh
menceritakan pada seluruh dunia bahwa akulah yang salah dan akulah yang menjadi
penyebabnya agar seluruh dunia membelamu, agar seluruh dunia mengumpatku dengan
kata-kata kotornya. Bukankah itu lebih baik daripada aku harus bertahan di
hubungan yang perlahan-lahan membunuh mentalku.
Aku
sudah lelah..
Maaf
untuk segala kekuranganku dalam mencintaimu, namun aku sudah seberusaha itu
untuk mencintaimu dengan sebaik-baiknya hanya saja bagimu selalu tidak cukup.
Sekarang kamu bebas berkelana kemana saja dengan siapa saja karena aku tidak
akan menanyai kejujuranmu lagi.
Aku
memilih menyelamatkan diriku sendiri, mentalku lebih berharga dari cintamu yang
hanya bercanda Tuan!
Post a Comment