ini Salahku-

 Maaf.

Mungkin hanya kata itu yang bs kukatakan untuk mewakili segala apa yang kurasa.  Aku tidak tau harus menamakannya apa,  mungkin memang akulah perempuan jahat yang dengan begitu tega memperlakukanmu seperti ini.  Tapi,  jujur dalam lubuk hatiku yang paling dalam aku tidak pernah ingin melakukannya.  

Sekali lagi maaf, ini salahku. 

Wajar-wajar saja kamu memblokir kontakku, melenyapkanku dr segala sudut dalam hidupmu,inilah Konsekuensi yang harus kuterima dari keputusanku untuk kembali padanya.  

Namun, andai kau tahu apa yang sebenarnya ada dalam benak dan pikiranku mungkin kau tidak akan berpikir aku sejahat ini.  Tapi biarlah itu menjadi rahasiaku dengan Tuhan, cukup kamu tau untuk memutuskannya aku harus melalui pemikiran yang panjang, juga perenungan yang tak sebentar. 

Maafkan aku akhirnya menyerah, bukan karena menyayangimu dengan palsu  tapi aku pernah setulus itu sampai pada akhirnya rasa itu memudar karena merasa dituntut menjadi orang lain. Jika suatu saat nanti kamu kembali jatuh cinta lagi,  tolong biarkan perempuanmu menjadi dia yang sebenarnya dia, jangan terlalu di genggam sebab akan membuatnya lebih mudah terlepas.  Sekali lagi,  ini bukan sepenuhnya kesalahanmu tapi aku yang salah karena memberimu ruang ketika aku sendiri sebenarnya belum benar-benar melupakannya.  Maafkan aku yang tidak hanya menyakitimu tapi juga meninggalkan trauma besar untukmu.  Aku sangat merasa bersalah.  Ingin rasanya menghilang jauh, melepaskannya lagi.  Kemudian hidup dengan diriku sendiri saja.  


Ada rasa bersalah yang sampai mati akan selalu menghantui hidupku karena meninggalkan lelaki sebaik kamu.  Aku menyadari bahkan perempuan seperti aku yang jauh dari kata baik ini memang tidak pantas dengan kamu.  Mungkin ini cara Allah agar kamu dapat bersama dengan seseorang yang terbaik versi-Nya. 


Malam ini aku menangis sejadi-jadinya, mengutuki diri di depan cermin.  



Ini salahku, mungkin aku memang harusnya tidak memilih siapa-siapa. 



Maafkan aku,  sekali lagi maafkan aku.  Kamu laki-laki baik yang selalu melibatkan Allah,  aku yakin akan hidup bahagia meski bukan denganku.


Meski kutau, kau sangat membenciku,  tapi aku akan selalu menunggumu pulang sebagai sahabat yang baik untuk aku yang akan selalu merindukan sosokmu yang hangat.

Post a Comment